Saturday, August 7, 2010

PENANTIAN


Pagi hari ini aku sangat cemas. Semua perasaan berbaur menjadi satu. Takut, senang, tidak sabar, sedih dan cemas. Tapi aku telah tawakal dan pasrah pada ketentuan Allah S.W.T. Aku tahu bahwa hari ini adalah hari akhir dan awal bagi diriku untuk merasakan kehidupan yang baru. Detik demi detik terasa begitu lama, kapankah jam 12 malam. setiap waktu aku selalu browsing facebook untuk mendapat berita terbaru mengenai pengumuman SNMPTN.

Aku berencana untuk begadang sampai pukul 12 malam hanya untuk melihat pengumunan tersebut karena panitia akan menyampaikannya secara online pada pukul 00.00 17 Juli 2010. Aku begitu cemas karena penantian selama satu bulan akan berakhir hari ini.

Dalam hatiku, aku selalu menenangkan diri sendiri dengan berdoa kepada Allah. Setiap kali aku berdoa, kadang-kadang air mataku bercucuran karena aku hanya bisa pasrah. Semua usaha telah aku laksanakan. Kini hanya ada dua kemungkinan, LULUS atau TIDAK LULUS. Aku hanya punya satu kesempatan untuk memasuki PTN karena dua bulan yang lalu aku telah gagal dalam UM di UNDIP. Dan aku tidak ingin terjebak ke dalam lubang yang sama lagi. Aku tidak ingin mengecewakan ibuku. Bila aku teringat ibuku, aku ingin menangis karena aku selalu membuatnya kecewa terutama saat aku menduduki ujian PMR dan SPM. Jika aku lulus, orang pertama yang akan aku beritahu adalah ibuku. Tetapi jika aku tidak lulus, aku akan mendapat banyak sindiran dan tekanan dari belakang oleh orang di sekelilingku.

Saat jam 17.30, aku membuka facebook dan membaca posting dari teman bahwa pengumuman SNMPTN akan dipercepat yaitu pukul 18.00. Jantungku terus berdegup kencang, setengah jam lagi. Ya Allah tolonglah hambamu ini. Aku terus mengambil air wudhu dan menunaikan solat maghrib dan berdoa kepada Allah supaya dapat menenangkan diriku. Setelah jiwaku agak tenang, aku terus membuka website SNMPTN.

Dag dig dug, ALHAMDULILLAH!!! ALLAH TERIMA KASIH. Tak henti-henti aku menunaikan sujud syukur. Puji syukur kepada ALLAH, alhamdulilah aku LULUS! Aku dinyatakan diterima di UNDIP, universitas negeri pilihanku. Akhirnya semua doaku dikabulkan oleh Allah. Tidak sia-sia segala pengorbananku selama ini. Tidak sia-sia juga ibuku yang selalu mendoakan aku karena Allah maha pengasih dan penyayang. Dia akan selalu mendengarkan doa.Amin.

No comments:

Post a Comment